Setelah lulus SMU, keputusan untuk kuliah merupakan satu langkah awal untuk mencapai cita-cita dan kesuksesan di masa depan. Tetapi pada kenyataannya, keputusan untuk kuliah akan dilanjutkan dengan pertanyaan, apakah akan kuliah di luar negeri atau di dalam negeri. Kalau di dalam negeri apakah memilih PTN (perguruan tinggi negeri) atau PTS (perguruan tinggi swasta)? Belum lagi pilihan ratusan PTN dan PTS mulai dari yang terkenal sampai dengan yang abal-abal.
Setelah itu pertanyaannya adalah jurusan apa yang harus diambil? Bidang sosial seperti bisnis, ekonomi, kesenian, hukum, politik atau bidang eksakta seperti teknik, kedokteran?
Bagaimana sebenarnya memilih program kuliah yang sesuai dengan anda?
Minat dan Bakat
Tentu saja anda perlu mengetahui minat dan bakat anda. Mungkin anda bisa amati dari hobby, dari nilai ujian yang tertinggi atau dari ketertarikan anda pada sebuah bidang tertentu. Memilih program kuliah yang sesuai dengan bakat dan hobby tentu menyenangkan dan pada waktu belajar kita tidak akan mengalami kesulitan, bahkan menemukan kenikmatan. Satu hal dalam memilih program kuliah, walaupun cocok dengan bakat dan hobby, saran kami, tetap harus mempertimbangkan kebutuhan pasar tenaga kerja dan trendnya, bila kita setelah lulus akan menjadi seorang profesional. Contohnya anda tertarik dalam bidang kimia. Anda lebih baik memilih program bioteknologi dari pada program farmasi, karena bioteknologi sedang berkembang dan masih jarang tenaga ahlinya, sedangkan bidang farmasi sudah umum dan permintaannya menurun.
Ranking
Untuk beberapa mahasiswa, ranking sekolah sangatlah penting. Termasuk juga ranking program/ jurusan pada universitas yang bersangkutan. Mereka merasa bahwa ranking menunjukan kualitas pendidikan yang akan mereka terima. Pada beberapa kasus, hal ini mungkin saja benar, tetapi anda juga patut tahu bagaimana sebuah ranking universitas atau ranking program tersebut didapatkan. Contohnya adalah universitas yang memiliki ranking tinggi biasanya dikarenakan oleh fasilitas dan ketersediaan sumber-sumber daya lainnya di universitas tersebut. Sebagai konsekuensinya, mahasiswa harus membayar biaya yang mahal atau universitas tersebut akan menerima lebih banyak mahasiswa sehingga rasio jumlah mahasiswa dalam satu kelas menjadi besar dan akibatnya hal ini akan membuat mahasiswa kesulitan dalam menangkap pelajaran.
Lokasi
Lokasi kampus harus menjadi pertimbangan utama, karena anda akan kuliah dan tinggal minimal 2 sampai 4 tahun di sini. Pertimbangkan juga apakah lokasi kampus dekat dengan tempat kerja, komunitas bisnis. Cari tahu bagaimana lingkungan pergaulan, kemudian mungkin juga cuacanya dan lain-lain yang anda anggap perlu. Anda bisa tanya saudara atau teman yang sudah tinggal disana. Anda juga bisa cari data lewat buku, dan browsing internet. Atau cara yang paling mudah adalah tanyakan saja kepada Education Agent yang akan mengurus pendaftaran sekolah dan visa anda, sekalian tentunya anda juga bisa mengetahui apakah mereka punya kantor dan punya berapa orang staff di negara yang anda tuju yang nantinya akan melayani anda. Hal terakhir ini sangatlah penting, bila anda hendak kuliah di luar negeri dan tidak punya saudara atau teman di lokasi tersebut. Education Agent yang baik, tentu saja yang memiliki kantor dan banyak staff ahli yang bersahabat dan senantiasa dapat membantu kesulitan mahasiswanya, selama anda kuliah untuk waktu 2 sampai 4 tahun.
BIAYA
Nah..., inilah satu faktor yang menurut pengalaman kami, menjadi faktor utama 80% mahasiswa Indonesia yang mau berangkat kuliah ke Australia. Pastikan anggaran yang sudah disiapkan. Berapa yang diperlukan untuk biaya awal sebelum berangkat. Kemudian bagaimana pembiayaan untuk semester kedua dan seterusnya. Bila orang tua tidak menyediakan anggaran yang mencukupi, apakah di daerah/negara tempat kita kuliah memperbolehkan pelajar bekerja paruh waktu (part-time). Untuk sebagian besar mahasiswa internasional di Australia, bekerja part-time dapat mencukupi biaya hidup dan membantu membayar uang kuliah.
salam,